bertemu salim

“Eh..ANank “ sapa salim dengan mata terpana melihat kegantengan ANank. “kok rapi banget, mau kemana ? ke kampus ya ?”Tanya salim sembari menutup tangki bensin motornya. “Nggak kok…mau ke kantor”jawab ANank dengan suara lirih serta khas logat jawanya.
“Wah..dah kerja sekarang ya. . kerja dimana ?”Tanya Salim dengan perasaan bangga melihat kesuksesan sahabatnya sembari bersiap – siap menstater motor barunya. “di developer..di jalan Emy Saelan” Jawab ANank kembali. “Wah klo gitu moga selamat, lancar dan barokah ya…”Ucap salim sambil berlalu meninggalkan SPBU untuk mencari rizki agar bisa menafkahi keluarga yang baru dirajutnya. “Amiin. .”jawab ANank sambil bersiap – siap pergi ke kantor setelah selesai mengisi bensin.
Dalam perjalanan menuju ke kantor, berkecamuk dalam pikirannya tentang percakapannya dengan Salim. Entah kenapa kalau melihat Salim selalu saja terpikir adik iparnya. “Huh..cinta lagi..cinta lagi..begitulah cinta”gerutu ANank dalam hati sambil menasehati dirinya agar jangan terlena dalam indahnya cinta.
“Semoga selamat aman lancar dan barokah” kata – kata ini sedikit mencerahkan hati ANank yang sedang bingung dengan perasaan cintanya. “Begitu Indahnya hidup jika selalu dipenuhi dengan doa “ ucapnya dalam hati.
Tak terasa rupanya perjalanan dah sampai di jalan Emi Saelan. “Yah jadi inget sama si Dya lagi”gerutu ANank. “Disinilah aku bertemu dengan si Dya seusai pulang kuliah dan si Dya menyapa ku..akan tetapi aku hanya menjawab seperlunya saja..dan Dya mengungkapkan perasaannya lewat FBnya” ucapnya dalam hati sambil tersenyum mengenang saat – saat pertama mengenalnya dengan segala tingkah anehnya. “Awas kau ya..kau telah cuek sama saya..akan aku balas..aku akan cuek sama kau”tulis si Dya dalam dinding FBnya. Mulai dari itu perasaan ANank jadi gak karuan serba bingung serba penasaran. “Apakah yang si Dya tulis adalah saya..kenapa momentnya tepat sekali” katanya dalam hati dengan muka penasaran.