Bayang - Bayang Kenanga

***

“Ayo …lagi ngelamunin siapa ?” Tanya Dhana membangunkan lamunan Fahmi. “Ah..kau ini bikin kaget saja”Jawab Fahmi dengan muka jengkel karena tingkah keponakannya. “te usah marah…buka yuk…dah Adzan magrib tuh” ajak Dhana sembari berlalu masuk menuju ruang makan.

“Fahmi. .makan dek”Ajak Ana yang juga kakak Ipar Fahmi. Memang sudah kebiasaan keluarga Fahmi dan cara dari Ana mendidik buah hatinya. Ana merasa setiap langkah yang dilakukan akan diperhatikan oleh ke Lima buah hatinya [Dhana, Royan, Dzikri, Faqih, Kenan]. Untuk itu Ana selalu berusaha agar setiap tindak tanduknya mencermikan perbuatan yang baik. Sebuah kebanggaan bagi Ana karena ramadhan kali ini putra bungsunya Kenan yang masih SD bisa puasa satu hari penuh. Walau harus dengan berbagai macam janji. Entah minta Fried Chicken KFC, jalan – jalan semuanya dilakukan agar Kenan bisa puasa satu hari penuh.s

Bunyi piring berdenting saling berbenturan dengan sendok. “Wah. .mak Nyos”Ucap Royan yang merupakan jagoan tidur dan jagonya makan. Menu berbuka kali ini cukup nikmat dengan tiga perempat nasi dipiring ditemani sayur bening juga tempe goreng sudah cukup mengobati laparnya perut Fahmi yang sedari tadi sudah bernyanyi. “Dzikri..sedikit – sedikit klo makan..gak usah banyak – banyak, ntar giliran mo tarawih gak bisa rukuk lagi” Ucap Fahmi mengingatkan keponakannya.

Memang sejak Fahmi menuntut ilmu di PONPES Budi Utomo Solo sebelum akhirnya pergi ke Palu, Fahmi selalu berusaha untuk makan secukupnya tidak berlebihan. Karena makan terlalu banyak bisa mengakibatkan ngantuk dan juga bisa menutup hati. Begitu juga Ia mengajarkan kelima keponakannya.

***

“Ayo…siap – siap. . .pergi tarawih kita di rumah Pak Nur” komando Azam kepada keponakan – keponakannya. “Nyante aja kali. .te usah pake teriak – teriak” gerutu Fahmi dalam hati menanggapi tingkah kakaknya yang serba terburu – buru.

“Faqih . .Kenan . .berangkat sama – sama dengan lek yuk..!!”Ajak Fahmi pada kedua keponakannya sambil membelai kepala mereka. “Iya sama – sama kita lek”Ucap kenan mengiyakan ajakan Fahmi.

Bagi Fahmi kehadiran Faqih Kenan sangat berarti, sebagai obat rindu terhadap kedua orangtunya serta keponakannya Faresha ArdhaJuda yang ada di Pekalongan. Tingkah keduanya selalu membuat Fahmi tertawa.

“Lek jangan laju – laju neh”Ujar Faqih mengingatkan. Sejak jatuhnya Faqih dari sepeda motor bersama Munir yang juga pamannya, membuat Faqih sedikit trauma jika naik motor.

“Preng. . .Preng. . .Preng. .kasih laju lek. .masak sih dikalah sama kakak Dhana dan Lek Azam”Tantang Kenan dengan suara polosnya. “Kenan . .orang ganteng itu kalau naik motor gak boleh laju – laju”Ucap Fahmi memberi pengertian. “Klo gitu Lek Fahmi ganteng dan kakak Dhana jelek”Respon Kenan. “Iya. . .”jawab Fahmi dengan menahan senyum manisnya dalam – dalam. “Ah klo gitu ntar klo Kenan udah gede dan bisa naik motor, Kenan mo pelan – pelan. .kan Kenan anak ganteng kayak Lek Fahmi ”Ucap Kenan menanggapi ucapan Fahmi.

“akhirnya sampai juga di rumah Pak Nur”ucap Fahmi dalam hati. Karpet sudah tertata dengan rapi. Motor – motor diparkir beriringan. Orang – orang sama bersenda gurau menunggu kedatangan Imam Sholat Bapak  Arifin. Fahmi pun mulai memarkir si merah motor kesayangannya walau pecah – pecah bodynya tapi Fahmi mencoba selalu menjaga serta merawatnya agar si merah tidak tambah rusak.

“Aduh. . .”respon Fahmi dalam hati dengan tiba - tiba. “Sial . .kenapa ada Kenanga tepat di depan ku. .jadi nervous klo kayak gini”gerutu Fahmi dalam Hati. “Ya tuhan semoga akau bisa menjaga niat ku. .agar tetap mengharapkan ridhomu. .jangan hanya karenan Kenanga aku datang tarawih”Harap Fahmi. Kenanga adalah cewek yang sekarang masih duduk di bangku SMK. Kenangalah yang selama ini menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi Fahmi. Sayang, suka, cinta. . .bisa dikatakan seperti itu akan tetapi Fahmi tidak mau mengatakan semua itu pada Kenanga, cukup Fahmi saja yang tahu. Menyelesaikan kuliah dan membanggakan orang tua adalah keinginannya sekarang. Jangan sampai semua berhamburan, berceceran karena cinta.

Kadang dalam lamunannya, Fahmi berpikir kenapa Ia bisa menyukai Kenanga. Cantik tidak terlalu, manis tidak juga, smart apalagi. Akan tetapi Fahmi merasa nyaman jika harus berada disamping kenanga bersama keluarganya. Itulah. .kenapa Fahmi menyukai Kenanga.

Terkadang Fahmi mendengar berita – berita miring mengenai pribadi Kenanga dari teman – teman yang mengenal kenanga. Akan tetapi Fahmi tidak mau tahu kenanga adalah Kenanga. Kenanga adalah segalanya. “serba narsis. .inilah . .itulah” muncul dari mulut teman – temannya.

Kadang terbersit dalam hati Fahmi untuk membungkam mulut orang – orang yang mengatakan seperti itu pada Kenanga.

Dari berita – berita miring itu Fahmi selalu berusaha mencari cara agar bisa membuktikan kepada meraka bahwa Kenanga bukanlah seperti yang mereka kira. Walau jarang berkomunikasi sepertinya Fahmi lebih tau mengenai pribadi Kenanga dari pada teman – teman sepermainannya. Itulah Fahmi. Dia tidak mau jika orang yang Dia sayangi termasuk keluarganya jika harus dicemooh. Fahmi paling tidak suka pada orang yang tidak bisa menghargai dan memberi kritik dengan cara yang baik.

Memberi pengertian secara langsung pada Kenanga, sepertinya tidak mungkin karena Fahmi tau betul pribadi kenanga yang serba ke-GRan (Gede Rasa). Hanya do’a saja yang bisa Fahmi lakukan agar Kenanga bisa menjadi seperti yang Fahmi inginkan.

Ketika sepertiga malam yang akhir atau ketika akan tidur, Fahmi biasakan untuk bisa berdo’a agar dimudahkan dalam menggapai cita – citanya. Dan kadang dia selipkan sedikit doa untuk Kenanga agar kenanga menjadi seorang yang lebih baik.

Waktu sedikit – demi sedikit meninggalkan kehidupan Fahmi. Banyak hal yang bisa Fahmi pelajari dari waktu yang telah Ia lewati. Keberuntungan, kesuksesan selalu mengiringinya atas perantara doanya dan semangat yang diberikan dari bayang – bayang wajah Kenanga. Dan Fahmi melihat sedikit perubahan yang cukup membuat bangga Fahmi dari pribadi Kenanga.

***