mondok / kuliah / kerja

Berharap bisa lulus dan menyelesaikan sekolah dengan nilai yang memuaskan tentunya menjadi harapan bagi mereka yang sekarang duduk di bangku tingkat akhir pada tiap jenjang pendidikan. UN (Ujian Nasional) yang menjadi salah satu syarat penentuan kelulusan telah digelar beberapa waktu yang lalu. Hal tersebut menyisakan kepanikan tersendiri mengingat begitu ketatnya pengawasan serta standar minimum untuk kelulusan ditahun ajaran 2009/2010 meningkat dari tahun sebelumnya. Lulus atau tidak lulus ? Kebimbangan ini ada pada mereka yang sekarang masih menunggu detik – detik pengumuman baik SD, SMP,SMA dan sederajatnya.

Waktu yang mereka tunggu – tunggu dengan harap – harap cemas antara lulus dan tidak lulus akhirnya datang juga. 26 April 2010. Bahagia, sedih tumpah jadi satu membekas di bumi Indonesia bagi mereka yang duduk di tingkat akhir SMA atau sederajatnya ketika mendengar pengumuman kelulusan. Tangisan, Sujud syukur, long march, pawai sepeda motor, coret – coret baju dilakukan sebagai bentuk ekspresi kebahagian mereka setelah berjuang selama beberapa hari mengikuti Ujian Nasional.

Bahagia itulah yang dirasakan Adnan Lutfi yang juga salah satu anggota dari muda – mudi Mutiara I. “Ini adalah awal dari sebuah keberhasilan untuk menggapai masa depan yang cerah”cerita Adnan yang berkeinginan melanjutkan study nya di Sekolah Tinggi Ilmu Statistika atau di ITS.

Ketika ditemui dirumahnya jalan Angsana 4 / 11 Perumnas Tinggede Ilman Pradhana yang juga teman satu sekolah Adnan Lutfi di SMK N 3 Palu mengatakan, dulu dibuat deg – deg dengan UN sekarang sudah Lulus dan dibingungkan dengan kemana lagi harus melanjutkan jenjang pendidikannya. “Bingung banget. .disuruh memilih antara kuliah di Palu atau di Jawa” Ujar Ilman yang sekarang masih bersiap – siap mengikuti LKS tingkat nasional.

“Insya Allah bulan Juni ke Jawa untuk mondok” Ujar Anindya Fitri dengan yakin mengenai dermaga tujuan yang harus dia singgahi setelah pengumuman kelulusan kemarin.

Dan tentunya masih banyak lagi pilihan terminal tujuan setelah kelulusan kemarin. Kuliah, mondok mungkin itu hanya sebagiannya. Masih ada lagi entah itu kerja, mengikuti kursus, menjadi pengangguran sukses atau bahkan menikah.

Apapun pilihannya yang jelas semua harus dipertimbangkan. Jangan salah – salah dalam membuat keputusan. Karena semuanya akan bermuara mau jadi apa kita di masa depan nanti.

Dengan adanya sebuah perencanaan yang matang maka bukan tidak mungkin obsesi yang kita harapkan bisa tercapai. Tentunya semuanya harus diiringi dengan doa, usaha serta restu orang tua. Dengan begitu mereka yang berobsesi untuk menjadi mubaligh/ghot bisa menjadi mubaligh/ghot yang terbaik. Yang ingin kuliah bisa menjadi mahasiswa dan menjadi lulusan yang terbaik. Dan embel – embel mahasiswa adalah agent of change bisa betul – betul terealisasi.*AN